SDIT Al-Fathimiyyah saat tampil di Traditional Dance KFC Elementary School Games (ESG), Grand City Convex, Surabaya, Jumat (13/3).
Kisah Persahabatan Kocak dalam Tari Wayang Thengul SDIT Al-Fathimiyya!
13 Mar 2020

Kelima penari cilik asal SDIT Al-Fathimiyyah ini memang tak berekspresi selama di atas panggung. Tetapi, gerakan serta cerita yang mereka sampaikan mampu membuat audiens KFC Elementary School Games (ESG), Grand City Convex, Surabaya, tertawa terbahak-bahak.

Cerita diawali dengan para penari yang bertransformasi menjadi wayang golek. Sendi mereka jadi kaku, namun tangan dan kaki mereka bergerak sesuai keinginan empunya. Ada pula saat-saat di mana tubuh mereka tampak bergerak di luar kemauan mereka.

Kisahnya bergulir, kini salah satu penari menjadi dalang, mengontrol dua penari lainnya. Sedangkan penari sisanya, duduk sambil menikmati pertunjukan wayang golek. Mereka lalu bermain bersama, hingga tiba-tiba muncul konflik di antara mereka.

"Ceritanya memang ada sekelompok teman bermain wayang. Nah, namanya bermain kan biasanya ada yang bertengkar ya. Makanya ada adegan bertengkar itu. Terus setelah main kan biasanya capek semua, makanya terakhirnya keluar panggung mereka lemes begitu," jelas Retno Ismu Haryani, guru ekstrakurikuler tari SDIT Al-Fathimiyyah, Jumat (13/3).

Retno menuturkan, ada beberapa gerakan pakem yang ditampilkan, kemudian dikombinasi dengan kreasi.

"Pakem kan nggak boleh keluar ya, jadi harus. Gerakan yang pakem itu ya yang waktu mereka menirukan wayang. Karena tiap karya ada ciri khasnya," imbuhnya.

Retno tak merasa ada kesulitan berarti, walau waktu untuk mempersiapkan anak-anaknya mengikuti Traditional Dance ESG hanya satu minggu.

"Sebagai guru saya selalu bilang harus bayangin ini wayang, gerakannya seperti ini. Saya tunjukin dari YouTube dulu gerakannya, lalu saya permudah. Kemudian saya tawarkan, versi mana kira-kira yang mudah. Jadi nggak terlalu ngotot kita, kembalikan ke anaknya. Kita cuma andil ide," paparnya.

Menjadi wayang di atas panggung bukan perkara mudah. Menurut Raisha Nailah Zuhrah, tim yang terdiri dari siswi kelas 3-5 itu cukup kesusahan di awal. Tetapi, penari lainnya, Elvin Nuri Sofia, menyebut mereka akhirnya bisa tampil ciamik.

"Tapi lama-lama bisa. Pokoknya harus optimis dan PD," kata Elvin.

Mereka sendiri sangat tertarik dengan cerita tari thengul yang sudah dimodifikasi gurunya tersebut.

"Ada ceritanya, ada berantemnya, itu menggambarkan kisah nyata, kalau temen suka berantem," cetus Elvin yang disambut tawa teman-temannya.

Terakhir, para penari cilik ini berpesan pada anak-anak muda untuk terus menghidupkan tari tradisional Indonesia.

"Penting! Karena kita hidup di Indonesia, ya harus melestarikan budaya Indonesia," pesan Raisha. (*)

Baca Juga

KFC Elementary School Games juga dimeriahkan dengan kompetisi seni berupa Dance Competitiion. Ada dua yang dilombakan, yakni modern dance dan tari kre...

read more

KFC Elementary School Games masih berlannjut. Hari ini ada banyak sekali hal yang bakal bikin kamu semakin betah berlama-lama di Grand City Convex. Ap...

read more

Vino Maulana, Siswa SDN Mojo 1 Surabaya ini akan ikut KFC ESG loh! Simak yuk cerita serunya di sini.

read more